KINGDOM PROTISTA
1.Protista
Ciri - Ciri Kingdom PROTISTA
Gb. Beberapa anggota Protista |
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia protistadiartikan sebagai golongan
makhluk ( di samping dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia hewan ), terdiri atas
organisme yang mempunyai susunan biologi sederhana, meliputi protozoa,
ganggang, jamur, dan bakteri.
Dalam
klasifikasi system 6 Kingdom, Protista merupakan kingdom yang berdiri sendiri
di antara ke-5 kingdom lainnya ( Archaeobacteria, Eubacteria, Monera, Plantae
dan Animalia ).
Organisme
yang termasuk dalam Kingdom Protista mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Bersel satu ( uniseluler / monoseluler ) atau bersel
banyak (multiseluler ) yang masih belum terdiferensiasi
·
Sel termasuk tipe eukariotik ( memiliki dinding /
membrane inti sel )
·
Ada yang dapat membuat makanan sendiri ( autotrof , terutama
fotoautotrof ) maupun tak dapat membuat makanan sendiri ( heterotrof, baik ada
yang sebagai parasit , maupun ada juga yang sebagai saprofit )
·
Umumnya ditemukan di tempat yang lembab dan lingkungan berair.
Beberapa di antaranya hidup diperairan air tawar maupun air laut.
·
Berkembang biak ( pada umumnya ) secara aseksual ( vegetatif )
dengan cara pembelahan sel, fragmentasi ( pada yang hidup berkoloni ). Dan
secara seksual ( generatif ) dengan cara konjugasi, peleburan gamet sederhana.
Secara
umum Protista dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu Protista mirip hewan (Protozoa ,
dulu sering disebut sebagai hewan bersel satu ), Protista mirip
tumbuhan (Alga / ganggang ) dan Protista mirip
jamur.
- PROTOZOA
Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya,
yaitu:
·
Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan
penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).
·
Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan
menggunakan silia (rambut getar).
·
Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan
menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
·
Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok
Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki
bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa
hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.
Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:
·
Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik
mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen
merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki
dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut
pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua
flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual
dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat
euglenoid adalah di air tawar.
·
Ganggang Keemasan
(Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan
karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang
uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler.
Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan
pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara
penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan
air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.
·
Ganggang api
(Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang
bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam
siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan
lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum
yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api
hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner.
Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.
·
Ganggang hijau
(Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen
dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau
hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab.
Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan
spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara
isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox,
Ulva, dll.
·
Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut
yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel
ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya
disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut,
daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara
aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya
melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum,
Laminaria, dan Turbinaria.
·
Ganggang merah
(Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan
fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah
multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu
meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang
ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang
merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus
crispus, dan Polysiphonia sp.
Beberapa
contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip hewan antara lain
: Amoeba sp, Paramaecium caudatum, Plasmodium malariae dan
lain sebagainya.
Sedang
kan contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip tumbuhan,
antara lain : Chlorella, Spirogyra sp, Eucheuma spinosum dan
lain sebagainya.
Sementara
itu, contoh organism yang termasuk kelompok Protista mirip jamur , antara lain
: Saprolegnia, Pytophora sp, Pythium, dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar