Bakteri Gram Positif dan Negatif
Berikut perbedaan karakteristik antara bakteri gram positif dan gram negatif:
1. Dinding sel
- Gram positif : homogen dan
tebal (20-80 nm) sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian
lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat.
- Gram negatif : terdiri lapisan
membran luar dan membran dalam, diantaranya terdapat lapisan
peptidoglikan setebal 2-7 nm, tebal membran luar 7-8 nm tersusun dari
polisakarida, lipid, dan protein.
2. Bentuk sel
- Gram positif : bulat, batang atau filamen.
- Gram negatif : bulat, oval,
batang lurus atau melingkar seperti koma, heliks atau flamen, dan
beberapa memiliki kapsul pelindung.
3. Reproduksi
- gram positif : pembelahan biner.
- gram negatif : pembelahan biner, kadang pertunasan.
4. Metabilosme
- Gram positif: kemoorganoheterotrof.
- Gram negatif: fototrof, kemolitoaotutrof, kemoorganoheterotrof.
5. Alat gerak
- Gram positif: kebanyakan nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus.
- Gram negatif: motil dan non motil, bentuk flagela bervariasi, polar, iopotrikus dan petritrikus.
Contoh - contoh bakteri gram positif dan gram negatif serta perannya dalam kehidupan manusia.
Gram positif :
Staphylococus: penyebab impetigo, keracunan makanan, bronkitis.
Streptococus: penyebab pneumonia, meningitis, karies gigi.
Enterococus: penyebab enteritis.
Listeria: penyebab listeriosis.
Basillus: penyebab anthrax (Basillus anthrachis).
Clostridium: penyebab tetanus (Clostridium tetani).
Mycobacterium: penyebab tuberkulosa, difteri.
Mycoplasma: penyebab jerawat, peumonia.
Gram negatif :
Salmonella: penyebab thypus (Salmonella thyposa), salmonelosis.
Escherichia: penyebab gastroenteritis / radang saluran cerna (Escherichia coli).
Shigella: penyebab disentri.
Pseudomonas: penyebab infeksi luka bakar.
Hellicobacter: penyebab tukak lambung.
Haemophilus: penyebab bronkhitis , pneumonia (Heumophilus influenzae).
Bordetella: penyebab batuk rejan (Bordetella pertussis)
Chlamydia: penyebab pneumonia, uretritis, trakoma.
Bakteri gram negatif lebih
berbahaya saat menimbulkan penyakit dibanding gram positif karena
bakteri jenis gram negatif dapat menghasilkan endotoksin, dan memiliki
enzim pada kapsula yang dapat menimbulkan resistensi terhadap
antibiotik.
Namun bakteri juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, contohnya:
- Escherichia coli yang benyak ditemukan di dalam usus besar berperan dalam pembusukan makanan dan penghasil vitamin K (gram negatif).
- Rhizobium dapat menyuburkan tanah.
- Pseudomonas denitrificans dapat menghasilkan vitamin B12 (gram negatif).
- Lactobasillus casei membantu dalam pembuatan keju (gram positif).
- Lactobacillus bulgaris membantu pembuatan yoghurt (gram positif).
- Acetobacer cylinum membantu pembuatan nata de coco (gram negatif).
- Acetobacer membantu dalam pembuatan cuka (gram negatif).
- Sterptococus griseus untuk pembuatan antibiotik (gram positif).
Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan metoda
pewarnaan gram menjadi 2 kelompok besar, yaitu bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri berdasarkan
karakteristik fisik dan kimia dinding sel-nya. Pewarnaan Gram meliputi 3
proses utama, yaitu pengecatan dengan kristal violet, dekolorisasi
(penghapusan warna)dengan etil alkohol atau aseton, kemudian counterstaining atau pemberian pewarna kontras menggunaan air fukhsin.
bakteri gram positif
bakteri gram negatif
Pada awal pengecatan, semua bakteri akan
berwarna ungu, proses dekolorisasi dan pemberian warna kontraslah yang
membedakan antara kedua jenis bakteri ini. Bakteri gram positif akan
menunjukkan warna ungu karena memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang
menahan kristal violet selama pengecatan gram.Sedangkan pada bakteri
gram negatif akan berwarna merah akibat tipisnya dinding peptidoglikan
sehingga kristal violet terbuang selama proses dekolorisasi dan
pemberian air fukhsin akan mengecat bakteri gram negatif menjadi merah.
Pewarnaan Gram
- Reagen
- Kristal violet (pewarnaan primer)
- Larutan lugol (untuk memfiksasi kristal violet di dinding sel)
- Etil alcohol,aseton, alcohol 96% (untuk dekolorisasi)
- Air fukhsin atau Safranin (pewarnaan kontras)
- Air
- Langkah kerja
- Suspensi kuman ( biakan kuman dalam tetesan garam fisiologis) disebarkan setipis mungkin dan melingkar diatas glass deck.
- Biarkan mengering atau dapat dihangatkan di atas api.
- Fiksasi suspensi dengan dilewatkan diatas api 3 kali.
- Warnai kuman dengan kristal violet selama 5 menit.
- Bersihkan kristal violet yang tidak terikat dengan bilasan air yang lembut (jangan melebihi 5 detik).
- Beri larutan lugol, biarkan selama 1 menit untuk memfiksasi kristal violet).
- Buang larutan lugol, bilas dengan etil alcohol atau alkohol 96% secara lembut hingga tidak ada zat warna yang mengalir lagi.Pada tahap ini bakteri gram negative akan tampak tidak berwarna ungu lagi.Sedangkan bakteri gram positif tetap berwarna ungu.
- Bilas sampel dengan air, dan beri pewarnaan kontras dengan air fukhsin selama 1-2 menit. Bakteri gram positif tetap berwarna ungu dan bakteri gram negative akan menjadi merah akibat pewarnaan kontras.
- Cuci sampel dan periksa dengan mikroskop.
Karakteristik bakteri gram positif :
- Memiliki cytoplasmic lipid membrane
- Memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
- Terdapat asam teichoic dan lipoid yang membentuk lapisan asam lipoteichoic yang berguna untuk chelating agen dan untuk adhesi tipe tertentu.
- Beberapa spesies memiliki kapsul polisakarida
- Beberapa spesies memiliki flagellum
- Jika terdapat akan diperkuat oleh 2 cincin, berbeda dengan bakteri gram negative yang flagellumnya diperkuat oleh 4 cincin.
Karakteristik bakteri gram negative :
- Memiliki Cytoplasmic membrane
- Lapisan peptidoglikan tipis
- Memiliki membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan yang dipisahakan oleh spasium periplasmik.
- Membran luar terdiri atas Lipopolisakarida (LPS) yang tersusun oleh lipid A, inti polisakarida, antigen O
- Terdapat porin di membran luar sebagai pori-pori untuk molekul tertentu.
- Memiliki S-layer (Surface layer) yang melekat langsung pada membran luar.
- Jika memiliki flagella, maka akan disokong oleh 4 buah cincin.
- Tidak memiliki asam teichoic ataupun asam lipoteichoic.
- Lipoprotein merekat pada polisakarida.
- Kebanyakan tidak mengalami sporulasi.
Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negative adalah sebagai berikut :
Pembeda
|
Bakteri gram positif
|
Bakteri gram negatif
|
Dinding sel :
Lapisan peptidoglikan
Kadar lipid
|
lebih tebal
1-4 %
|
lebih tipis
11-22%
|
Resistensi terhadap alkali (1% KOH)
|
tidak larut
|
larut
|
Kepekaan terhadap Iodium
|
lebih peka
|
kurang peka
|
Toksin yang dibentuk
|
eksotoksin
|
endotoksin
|
Resistensi terhadap tellurit
|
lebih tahan
|
lebih peka
|
Sifat tahan asam
|
ada yang tahan asam
|
tidak ada yang tahan asam
|
kepekaan terhadap penisilin
|
lebih peka
|
kurang peka
|
kepekaan terhadap streptomisin
|
tidak peka
|
peka
|
Bakteri gram positif memiliki lapisan
petidoglikan yang tebal tetapi tidak memiliki membranluar. Sedangkan
pada bakteri gram negative, lapisan peptidoglikan tipis dan memilki
membran luar yang tersusun atas Lipopolisakarisa (LPS) dan protein.
I.Pewarnaan Gram (Gram Positif dan Gram Negatif)
Tujuan : Membedakan bakteri gram positif dan gram negatif
Dasar Teori
Teknik pengecatan Gram dikembangkan oleh
Hans Christian Gram (dokter berkebangsaan Denmark, 1884). Pengecatan
Gram merupakan salah satu langkah awal mengidentifikasi sel bakteri yang
memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu bakteri Gram positif
(berwarna ungu/biru) dan bakteri Gram negatif (berwarna merah)
Perbedaan 2 kelompok bakteri ini
didasarkan pada kemampuan sel menahan (mengikat) warna ungu dari kristal
violet selama proses dekolorisasi oleh alkohol. Bakteri gram positif
tidak mengalami dekolorisasi karena tetap mengikat warna ungu kristal
violet dan pada tahap akhir pengecatan tidak terwarnai safranin. Bakteri
gram negatif mengalami dekolorisasi oleh alkohol dan pada tahap akhir
pengecatan terwarnai menjadi merah oleh safranin.
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan
dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan
tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan
berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa
peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet,
pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
sehingga dinding sel tetap menahan warna biru.
Sel bakteri gram positif mungkin akan
tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri
gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek.
Alat dan bahan :
- biakan bakteri
- larutan kristal violet
- larutan iodin
- larutan alkohol (etil alkohol 95%)
- kaca objek dan kaca penutup
- mikroskop
- jarum ose
- bunsen (lampu spiritus)
- aquadesh
Langkah Kerja :
1. Kaca objek dibersihkan dengan alkohol dan dilewatkan beberapa kali pada nyala api bunsen
2. Membuat olesan tipis bakteri dengan
mengambil isolat bakteri dengan jarum ose secara aseptis dan diberi 1-2
tetes aquadesh. Kering anginkan dan melewatkannya pada nyala api bunsen
(lampu sriritus)
3. Olesan tersebut dibubuhi kristal
violet (Gram A = cat utama), dibiarkan selama 30 detik, kemudian dicuci
pada air mengalir hingga tetesan menjadi bening, dianginkan hingga
kering
4. Dibubuhi dengan larutan iodin (Gram B =
larutan mordan), dibiarkan selama 30 detik, kemudian dicuci pada air
mengalir hingga tetesan menjadi bening, dianginkan hingga kering
5. Melakukan dekolorisasi dengan dibubuhi
etil alkohol 95% selama 10-20 detik, segera aliri dengan air selama
beberapa detik untuk menghentikan aktivitas dekolorisasi, dianginkan
hingga kering
6. Olesan bakteri ditetesi dengan
safranin selama 20-30 detik, dicuci dengan air mengalir selama beberapa
detik untuk menghabiskan sisa-sisa cat. Selanjutnya air dihisap dengan
kertas penghisap dan kering anginkan
7. Melakukan pengamatan dengan mikroskop dan sel-sel yang tampak, digambar pada lembar kegiatan
Preparat basah bakteri dengan pewarnaan GramPerbesaran : … kali | |
Gambar. | Keterangan1. 2. |
Mari kita diskusikan:
1. Bagaimana hasil pengamatan dari bakteri setelah dilakukan pewarnaan Gram?
2. Mengapa sel bakteri ada yang berwarna biru (ungu) dan merah?
3. Apakah sel yang berwarna merah selalu bakteri gram negatif?
Catatan :
- Kegiatan ini memerlukan bimbingan dari
guru, membutuhkan peralatan dan bahan laboratorium khusus seperti jarum
ose, kaca objek, bunsen, larutan kristal violet, iodin, alkohol,
safranin dan mikroskop
- Teknik aseptis dilakukan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi mikroba. Teknik aseptis yang
dilakukan pada kegiatan ini pada saat awal membersihkan kaca benda dan
pada saat membuat olesan pada kaca benda dari biakan bakteri
mita refrensi gambar nya min
BalasHapus