ALKENA DAN ALKUNA
ALKENA
Pengertian
Alkena adalah sebuah kelompok
hidrokarbon (senyawa-senyawa yang hanya mengandung hidrogen dan karbon) yang
mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C).
Alkena tergolong hidrokarbon tidak
jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan.
Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana karena itu
rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.
Kekurangan jumlah atom H pada alkena dibandingkan dengan jumlah atom H pada
alkana dapat dijelaskan sebagai berikut. Perhatikan untuk n = 2, pada alkana
adalah C2H6 sedang pada alkena adalah C2H4
Nama alkena berbeda dengan alkana
hanya pada bagian belakang, jadi bagian yang menunjuk pada jumlah tidak
berubah. Bagaimana memberi nama alkena yang bercabang? Secara garis, besar
tidak berbeda dengan cara memberi nama alkana yang bercabang, tetapi pada
penentuan rantai induk yang terpanjang harus rantai yang mengandung ikatan
rangkap. Jadi ikatan rangkapnya diutamakan dengan nomor terkecil.
SIFAT
FISIKA ALKENA
1.
pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah
cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur dengan
air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak bercampur.
Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di
atas lapisan air.
2.
Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih
tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
SIFAT
KIMIA ALKENA
Sifat khas dari alkena adalah
terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua
ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya
reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran
1. Alkena dapat mengalami adisi
Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal
(jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus
atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C.
Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:
a. Reaksi alkena dengan halogen
(halogenisasi)
b. Reaksi alkena dengan hidrogen
halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida
dipengaruhi oleh struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris.
- alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.
- alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H.
c.
Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
1. Reaksi ini akan menghasilkan
alkana.
2. Alkena dapat mengalami
polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi
molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang
bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk
disebut polimer.
3. pembakaran alkena Pembakaran
alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CH2=CH2 + 2 O2 Ã
2CO2 + 2H2O
TATA
NAMA ALKENA
a.
Rantai utama dipilih rantai terpanjang
b.Atom
C yang mengandung ikatan rangkap, pada rantai utama diberi nomor paling kecil
dekat ikatan rangkap
c.Bila rantai alkena bercabang, dan
kedua ujung mempunyai jarak yang sama terhadap ikatan rangkap, penomoran
dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, nama cabang di dahulukan
Contoh :
2-etil-4-metil-1-pentena
d. Jika suku alkena mempunyai dua
ikatan rangkap atau lebih, maka namanya diberi awalan sesuai jumlahnya (2=di,
3= tri, dan seterusnya)
Contoh
1CH2═2CH─3CH─4CH═5CH2
...........................l
........................CH3
3-metil-1,4-pentadiena
1CH2═2CH─3CH─4CH═5CH2
...........................l
........................CH3
3-metil-1,4-pentadiena
ISOMER
ALKENA
Ada tiga isomer pada alkena. Contoh
isomer butena sebagai berikut :
1. Isomer
Posisi
Berdasarkan
letak ikatan rangkapnya yang berbeda.
Contoh :
2. Isomer
Rantai
Berdasarkan
letak cabang pada rantai utama
Contoh : CH2═CH─CH2─CH3
1-butena
CH2═C─CH3
2-metil-1-propena
..........l
,.......CH3
3. Isomer
Geometri atau Cis – Trans
Berdasarkan
perbedaan kedudukan gugus sejenis yang diikat C═C
PEMBUATAN
ALKENA
Dehidrasi etanol menjadi etena
Ini merupakan sebuah cara sederhana
untuk membuat alkena berwujud gas seperti etena. Jika uap etanol dilewatkan
pada bubuk aluminium oksida yang dipanaskan, maka etanol akan terurai membentuk
etena dan uap air.
Untuk membuat beberapa tabung uji
dari etena, anda bisa menggunakan perlengkapan berikut:
Tidak terlalu sulit untuk
membayangkan rangkaian di atas dalam skala besar dengan mendidihkan beberapa
etanol di sebuah labu ukur dan melewatkan uapnya pada aluminium oksida yang
dipanaskan dalam sebuah tabung panjang.
Dehidrasi alkohol menggunakan sebuah
katalis asam
Katalis asam yang biasa digunakan
adalah asam sulfat pekat atau asam fosfat(V) pekat, H3PO4.
Asam sulfat pekat akan menimbulkan
banyak reaksi sampingan. Katalis ini tidak hanya bersifat asam, tetapi juga
merupakan agen pengoksidasi kuat. Katalis ini mengoksidasi beberapa alkohol
menjadi karbon dioksida dan disaat yang sama tereduksi dengan sendirinya
menjadi sulfur oksida. Kedua gas ini (karbon dioksida dan sulfur oksida) harus
dikeluarkan dari alkena.
Katalis ini juga bereaksi dengan
alkohol menghasilkan banyak karbon. Masih ada beberapa reaksi sampingan
lainnya, tapi tidak akan dibahas disini.
Dehidrasi etanol menjadi etena
Etanol dipanaskan bersama dengan
asam sulfat pekat berlebih pada suhu 170°C. Gas-gas yang dihasilkan dilewatkan
ke dalam larutan natrium hidroksida untuk menghilangkan karbondioksida dan
sulfur dioksida yang dihasilkan dari reaksi-reaksi sampingan.
Etena terkumpul di atas air.
Asam sulfat pekat merupakan sebuah
katalis. Olehnya itu biasa dituliskan di atas tanda panah bukan di sebelah
kanan atau kiri persamaan reaksi.
Dehidrasi sikloheksanol menjadi
sikloheksana
Proses dehidrasi ini merupakan
sebuah proses pemisahan yang umum digunakan untuk mengilustrasikan pembentukan
dan pemurnian sebuah produk cair. Dengan adanya fakta bahwa atom-atom karbon
tergabung dalam sebuah struktur cincin, tidak akan ada perbedaan yang terbentuk
bagaimanapun karakteristik kimia reaksi yang terjadi.
Sikloheksanol dipanaskan dengan asam
fosfat(V) pekat dan sikloheksana cair disaring dan bisa dikumpulkan dan
dimurnikan.
Asam fosfat(V) cenderung digunakan
menggantikan asam sulfat karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit
reaksi sampingan.
REAKSI-REAKSI
ALKENA
Alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkena. Hal ini
disebabkan adanya ikatan rangkap -C=C-. Reaksi alkena terutama terjadi pada
ikatan rangkap itu. Reaksi penting alkena adalah pembakaran, adisi, dan
polimerisasi.
- Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar.
Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada
alkana. Hal itu terjadi karena alkena mempunyai kadar karbon lebih tinggi
daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut lebih banyak oksigen.
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
- Adisi (penambahan=penjenuhan)
Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi, yaitu
penjenuhan ikatan rangkap.
- Polimerisasi (penggabungan)
Alkena,
khususnya yang sederhana, dapat mengalami polimerisasi, yaitu penggabungan
antarmolekul membentuk molekul yang jauh lebih besar. Molekul sederhana yang
mengalami polimerisasi itu disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer.
Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi. Prosesnya dapat dianggap
berlangsung sebagai berikut. Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga
terbentuk gugus dengan dua elektron tak berpasangan. Elektron-elektron tak
berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antargugsus, sehingga membentuk
rantai. Contoh zat yang merupakan polimer alkena yaitu plastik dan karet.
Plastik yang sering kita gunakan sebagai pembungkus atau sampul buku merupakan
polimer dari etena, tali plastik dan botol kemasan air mineral merupakan
polimer dari propena.
ALKUNA
Pengertian
Alkuna
Alkuna adalah hidrokarbon yang
mengandung satu ikatan rangkap tiga di antara dua atom karbon. Catat bahwa
akhir nama masing-masing adalah -una. Akhiran ini menunjukkan adanya rangkap
tiga di dalam molekul. Rumus umum untuk alkuna ini adalah CnH2n-2.
Alkuna juga merupakan contoh dari deret homolog.
Ciri-ciri alkuna
·
Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap
tiga
·
Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih
reaktif
·
Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
·
Sifat-sifat :
-
Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
-
Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
·
Penggunaan etuna :
-
Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (± 3000oC),
dipakai untuk mengelas besi dan baja
-
Untuk penerangan
-
Untuk sintesis senyawa lain
Sifat
Fisika Alkuna
Sifat fisis
alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku
alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud
gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud
padat.
Sifat
Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki
alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan
pembakaran
1.
reaksi adisi pada alkuna
Reaksi
alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap
2 berlaku aturan markonikov.
Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov,
tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna ditambahkan peroksida maka akan
berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
Reaksi
alkuna dengan hidrogen
2. Polimerisasi alkuna
3. Substitusi alkuna Substitusi (pengantian)
pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di
ujung rantai dengan atom lain.
4. Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna
(reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 Ã
4CO2 + 2H2O
Tata
Nama Alkuna
Aturan pemberian nama pada alkuna adalah sebagai berikut.
a. Rantai utama dipilih rantai
terpanjang
b. Atom C yang
mengandung ikatan rangkap pada rantai utama diberi nomor sekecil mungkin.
Contoh : 1CH≡2C─3CH2─4CH3
c. Bila rantai
alkena bercabang, penomoran
dimulai dari
ujung yang paling dekat dengan cabang, nama cabang di dahulukan.
contoh :
3-metil-2-butuna
3-etil-4-metil-1-pentuna
d. Jika suku alkuna mempunyai dua ikatan rangkap atau lebih,
maka namanya diberi awalan sesuai jumlahnya (2=diuna, 3
= triuna, dan seterusnya)
3-metil-1,4-pentadiuna
ISOMER
Isomer pada
suku alkuna terjadi karena perbedaan letak ikatan rangkap 3 (isomer posisi)dan
adanya cabang pada rantai utama(isomer rantai)
Contoh :
Isomer pada pentuna (C5H8)
Isomer Posisi
posis
CH≡C─CH2─CH2─CH3
--> 1-pentuna
CH3─C≡C─CH2─CH3 -->
2-pentuna
Isomer
rantai
CH≡C─CH─CH3
--> 3-metil-1-butuna
........I
.......CH3
1. Tuliskan rumus struktur senyawa
3,4-dimetil-1-pentuna!
Pemecahan
CH≡C─CH─CH─CH3
.............I........I
.. .....CH3..CH3
2. Tuliskan isomer senyawa pentuna (C5H8)
Pemecahan
Isomer posisi CH≡C─CH2─CH2─CH3
--> 1-pentuna
CH3─C≡C─CH2─CH3
--> 2-pentuna
Isomer rantai
CH≡C─CH─CH3 --> 3-metil-1-butuna
....................................I
....................
...CH3
Pembuatan
Alkuna
·
Dehidrohalogenasi alkil halida
·
Reaksi metal asetilida dengan alkil halida
primer
Beberapa hidrokarbon lain
Seperti dikatakan dalam
klasifikasi hidrokarbon, masih banyak hidrokarbon lainnya, tetapi rumus umumnya
kadang-kadang sama dengan rumus umum yang ada antara lain rumus umum alkena.
Rumus umum alkena juga menunjukkan hidrokarbon siklis yang jenuh yang dikenal
sebagai siklana (siklo-alkana) dan siklo-propana sebagai suku pertamanya
mempunyai harga n = 3. Alkandiena dan siklo-alkena mempunyai rumus umum yang
sama dengan alkuna. Rumus molekul C5H8 dapat merupakan pentuna, isoprena
(monomer dari karet alam atau siklopentana).
Adalagi hidrokarbon
berlingkar yang mengandung cincin segi enam, dikenal sebagai hidrokarbon
aromatik karena umumnya hidrokarbon ini harum baunya walaupun banyak juga yang
beracun. Struktur utama senyawa aromatik yang menjadi dasar sifat-sifat
kimianya adalah cincin benzena. Cincin benzena biasa digambarkan sebagai
segi-enam beraturan dengan tiap sudut ditempati oleh atom C yang mengikat satu
atom H dan ikatan rangkap yang berselang-seling antara dua atom C yang
berurutan (lihat gambar di bawah ini). Gambaran ini sempat menguasai senyawa
aromatik untuk beberapa puluh tahun sebelum akhirnya diubah karena sifat-sifat
utama ikatan rangkap tidak tampak pada gambaran struktur benzena sebelumnya.
Hidrokarbon aromatik banyak pula terdapat dalam minyak bumi.
Posted by : http://ismiariningsih.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar