Selasa, 16 Juli 2013

TITANIUM

TITANIUM UNSURE (Ti)    

   
 
Nomor Atom: 22 
Simbol Atom: Ti
Berat Atom: 47.90 
Konfigurasi Elektron: [Ar]4s23d2

A.  Sejarah
        (Latin: titans, anak pertama bumi dalam mitologi romawi) Ditemukan oleh Gregor di tahun 1791 dan dinamakan oleh Klaproth di tahun 1795. Titanium yang tidak murni dipersiapkan oleh Nilson dan Pettersson di tahun 1887, tetapi unsur yang murni tidak dibuat sampai pada tahun 1910 oleh Hunter dengan cara memanaskan TiCl4 dengan natrium dalam bom baja. 
  
       1. Keberadaan Titanium

Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.  Logam ini hanya dikutak-kutik di laboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara memproduksi titanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapat dimurnikan dengan cara medekomposisikan iodanya.  





       2. Sifat Titanium

Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium juga tidak larut dalam larutan asam kuat dan tidak reaktif di udara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik.
Pada sistem periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. Nomor atom titanium adalah 22 dengan massa atom relatifnya adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660*C dan titik didih 3.287*C.


Titanium alami memiliki lima isotop dengan masa atom dari 46 sampai 50. Semuanya stabil. Ada delapan isotop titanium yang labil.
Kegunaan
        Titanium sangat penting sebagai agen campuran logam dengan aluminium, molibdenum, manggan, besi dan beberapa logam lainnya. Campuran logam titanium digunakan terutama untuk bahan pesawat terbang dan misil, dimana logam ringan, kuat dan tahan suhu tinggi diperlukan. 
     
 Titanium sekuat baja, tetapi 45% lebih ringan. Ia 60% lebih berat daripada aluminium, tetapi dua kali lebih kuat. Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air laut dan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin. Anoda titanium yang dilapisi platinum telah digunakan untuk memberikan perlindungan dari korosi air garam.
    Titanium diproduksi secara buatan untuk permata. Safir dan rubi menunjukkan asterism sebagai hasil keberadaan TiO2. Titanium dioksida sangat banyak digunakan untuk cat rumah dan cat lukisan karena permanen dan memilki sifat penutup yang baik.
         Pigmen titanium oksida merupakan aplikasi yang terbanyak untuk unsur ini. Cat titanium merupakan reflektor sinar infra yang sangat bagus dan banyak digunakan pada tempat-tempat pengamatan matahari (solar observatories) dimana panas dapat mengganggu pengamatan. Titanium tetraklorida digunakan untuk mengiridasi gelas. Senyawa ini mengeluarkan asap tebal di udara.

4.Pembuatan Titanium


Titanium di alam berbentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Meskipun melimpah di bumi, tetapi untuk mendapatkan unsur ini harus melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal. Salah satu cara yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.

Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Lalu, udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen.

Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni.

            Bijih Titanium, terutama Rutile (TiO 2) dan ilmentite (FeTiO 3), diperlakukan dengan dan klorin gas karbon tetraklorida untuk menghasilkan titanium.
TiO 2 + Cl 2 ->TiCl 4 + CO 2
-Fraksinasi
Titanium tetraklorida yang dimurnikan dengan distilasi (BP 136,4) untuk menghapus klorida besi.
-Pengurangan
 Titanium tetraklorida yang dimurnikan direaksikan dengan magnesium cair di bawah argon untuk menghasilkan sebuah "berpori titanium" spons. 

TiCl 4 + 2Mg -> Ti + 2MgCl 2 Pencairan
Titanium spons dilebur di bawah argon untuk menghasilkan ingot. 





5.Kegunaan Titanium

Ø TiCl4 , memegang peranan penting pada metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan katalis untuk produksi polietilena dan plastik lainnya.

Ø Natrium Titanat

Dapat digunakan untuk pesawat televisi, radar, mikrofon dan fonograf.

Ø Titanium Tetraklorida

Dapat digunakan untuk mordan (pengikat) pada pewarnaan.

Ø Titanium Oksidaa

Dapat digunakan untuk pembuatan batang las, email porselen, karet, kertas dan tekstil.

Ø Titania
Dapat digunakan untuk perhiasan (batu titania).

Ø Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air laut.





KESIMPULAN

Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.



Titanium mepunyai siafat kimia dengan reaksi yaitu : Reaksi dengan Air,Reaksi dengan Udara,Reaksi dengan Halogen,Reaksi dengan Asam,Reaksi dengan Basa. Salah satu cara yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.dan salh satu kegunaannya adalah TiCl4 , memegang peranan penting pada metalurgi titanium dan digunakan dalam pembuatan katalis untuk produksi polietilena dan plastik lainnya.



SARAN

Titanium memiliki kegunaan potensial di pabrik desalinasi untuk mengkonversi air laut menjadi air tawar. Logam ini memiliki resistansi yang baik terhadap air laut dan digunakan untuk baling-baling kapal dan bagian kapal lainnya yang terekspos pada air asin.

Selasa, 18 Juni 2013

TUGAS ASAM AMINO& PROTEIN

ASAM AMINO DAN PROTEIN

TUGAS ESSAY "ASAM AMINO DAN PROTEIN


1.  Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?

2.  Apakah yang dimaksud glikoprotein? Berikan contohnya!
3. Apakah yang dimaksud denaturasi protein? Sebutkan hal-hal yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein!
4.  Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsi biologisnya?
5.  Apakah urea CO(NH2)2 menunjukkan uji yang positif terhadap uji biuret?
6.  Apakah yang dimaksud struktur kuarterner protein?
7. Suatu sampel ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga(II) sulfat yang encer menghasilkan warna ungu. Bila sampel dipanaskan dengan HNO3 pekat kemudian dibuat alkalis dengan NaOH terjadi warna jingga. Apakah yang dapat anda simpulkan dari uji di atas?
8.  Suatu sampel memberi hasil yang positif terhadap uji ninhidrin dan biuret tetapi negatif terhadap penambahan larutan NaOH dan Pb(NO3)2. Kesimpulan apakah yang dapat diperoleh dari fakta tersebut?
9.  Apakah yang dimaksud dengan enzim? Berikan contohnya!

10. Bila 20 molekul glisin berpolimerisasi membentuk polipeptida. Berapakah massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk? Ar H = 1, C = 12, N = 14, O = 16).

JAWABAN

1. Cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan dapat melalui 4 uji protein yaitu :
Uji Biuret
Uji biuret adalah salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Oleh karena itu, uji Biuret ini sering digunakan untuk menunjukkan adanya senyawa protein. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara berikut. Larutan yang mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes larutan CuSO4 encer. Terbentuknya warna ungu, menunjukkan hasil positif adanya protein.
Uji Xantoprotein
Pengujian ini memberikan hasil positif terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena, seperti fenilalanin, tirosin, dan triptofan. Cara pengujiannya sebagai berikut. Ke dalam protein ini ditambahkan asam nitrat pekat sehingga terbentuk endapan putih karena terjadi proses nitrasi terhadap cincin benzena. Jika dipanaskan, warna putih tersebut akan berubah menjadi kuning.
Uji Millon
Pengujian ini memberikan hasil positif terhada protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus fenol, misalnya tirosin. Pereaksi Millon terdiri atasa larutan merkuro nitrat dan merkuri nitrat dalam asam nitrat. Protein dengan pereaksi Millon akan membentuk endapan putih. Jika dipanaskan, warnanya berubah menjadi merah. Adanya ion NH4+ dapat mengganggu uji ini sehingga tidak dapat digunakan untuk menganalisis urine.
Uji Belerang
Uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus belerang, seperti sistein, sistin, dan metionin. Cara pengujiannya sebagai berikut. Larutan protein dan larutan NaOH pekat dipanaskan, kemudian ditambahkan larutan timbal asetat. Jika protein tersebut mengandung belerang, akan terbentuk endapan hitam timbel sulfida (PbS).
 
2. Glikoprotein (bahasa Inggris: glycoprotein) adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan [1] dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia lain.
Contonya :
 
  • Salah satu bentuk dari hal ini adalah imunoglobulin atau antibodi dan reaksi mereka dengan antigen. Karena bagaimana Glikoprotein dapat membantu sistem kekebalan tubuh, penelitian telah dilakukan untuk melihat apakah beberapa dari mereka dapat digunakan secara efektif untuk vaksin dan melawan Herpes kelamin. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang bervariasi. Studi klinis berlangsung di Universitas Texas di Galveston di Departemen of Pediatrics dan Sealy Pusat Pengembangan Vaksin. Glikoprotein ditemukan telah efektif dengan beberapa pasien wanita dan tidak dengan pria.
  • Major histocompatibility complex (MHC). Glikoprotein ini berinteraksi dengan sel T (jenis sel darah putih) yang memerangi penyakit dalam tubuh.
  • Glikoprotein juga ditemukan di zona pelusida. Ini adalah membran yang mengelilingi membran plasma oosit yang memainkan bagian dalam sistem reproduksi wanita.
  • Glikoprotein juga ditemukan dalam jaringan ikat, yang membuatnya berguna dalam pengobatan arthritis.
  • Ada juga Glikoprotein larut; contoh ini adalah putih telur dan plasma darah.
  • Glikoprotein juga dapat ditemukan di sejumlah hormon dalam tubuh, salah satunya adalah hormon yang membantu mengatur kelenjar tiroid
  • Proteoglikan adalah bentuk Glikoprotein. Contoh dari ini adalah Chondroitin sulfat. Chondroitin sulfat adalah Glikoprotein terdiri dari Glyconutrient N-asetilgalaktosamin dan asam Glucuronic; digunakan dalam hubungannya dengan Glukosamin sebagai pengobatan untuk Osteoarthritis. Chondroitin sulfat ditemukan dalam tulang rawan dan merupakan bahan yang diperlukan untuk memberikan perlawanan di tulang rawan. Inilah sebabnya mengapa telah terbukti berguna untuk pasien arthritis.
3. Denaturasi protein merupakan suatu proses dimana terjadi perubahan atau modifikasi terhadap konformasi protein, lebih tepatnya terjadi pada struktur tersier maupun kuartener dari protein.
Denaturasi protein adalah berubahnya struktur protein dari struktur asalnya atau struktur alaminya. 
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya denaturasi protein yaitu suhu tinggi, perubahan pH yang ekstrim, pelarut organik, zat kimia tertentu (urea dan detergen), atau pengaruh mekanik (guncangan).
 
4.  Protein didenaturasi dapat menunjukkan berbagai karakteristik, dari hilangnya kelarutan untuk agregasi komunal. agregasi Komunal adalah fenomena agregasi protein hidrofobik untuk datang mendekat dan membentuk ikatan antara mereka, sehingga mengurangi luas areal terkena air.
Kebanyakan protein biologis kehilangan fungsi biologisnya ketika didenaturasi. Sebagai contoh, enzim kehilangan sifatnya, karena mengikat substrat tidak bisa lagi ke situs aktif, dan karena residu asam amino yang terlibat dalam menstabilkan keadaan transisi substrat 'tidak lagi diposisikan untuk dapat melakukannya.
pada proses denaturasi, protein kehilangan fungsi biologisnya karena pengaruh dari suhu tinggi misalnya telur ketika dimasak berubah menjadi padat.
 
5.  Ya
Larutan protein dibuat alkalis dengan Na OH kemudian ditambahkan larutan Cupri Sulfat ( Cu SO4) encer. Uji ini untuk menunjukkan adanya senyawa-senyawa yang mengandung gugus amida asam (-CONH2) yang berada bersama gugus amida asam yang lain atau gugus yang lain seperti : -CSNH2, -C(NH)NH2, -CH2NH2, -CRHNH2, -CHOHCH2NH2, -CHOHCH2NH2, -CHNH2CH2OH, -CHNH2CHOH.
Dengan demikian uji Biuret tidak hanya untuk protein tetapi zat lain seperti Biuret atau malonamida juga memberikan reaksi positif yaitu ditandai dengan timbulnya warna merah-violet atau biru-violet.
 
6. struktur kuartener protein merupakan struktur protein tingkat empat yang dapat dibentuk melalui gabungan beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
 
7. Yang dapat disimpulkan ialah dalam sample tersebut terdapat protein yang ditandai dengan terbentuknya warna ungu yang menunjukkan hasil positif dari protein dengan uji biuret.
sample tersebut mengndung protein melalui uji xantoprotein yang memberikan hasil positif terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena.
 
8.  Pada sample terbukti terdapat protein, dengan adanya asam amino bebas dari uji ninhidrin (+) dan adanya ikatan peptida dari uji biuret (+). Tetapi sample tidak mengandung PbS karena uji Belerang yang negatif (-) karena tidak terbentuk endapan hitam PbS.
 
9. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Contohnya : amilase, lipase, protease dll.

10.  struktur glycine
Massa molekul glycine = 75 g/mol --->> 1 molekul
jadi jika 20 molekul glycine berpolimerisasi maka,
20 molekul x 75 g/mol = 1500 g/mol.
massa molekul relatif polipeptida yang terbentuk ialah 1500 g/mol

Senin, 22 April 2013

KINGDOM PROTISTA

KINGDOM PROTISTA
1.Protista

Ciri - Ciri Kingdom PROTISTA

Gb. Beberapa anggota Protista
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia protistadiartikan sebagai golongan makhluk ( di samping dunia tumbuh-tumbuhan dan dunia hewan ), terdiri atas organisme yang mempunyai susunan biologi sederhana, meliputi protozoa, ganggang, jamur, dan bakteri.
Dalam klasifikasi system 6 Kingdom, Protista merupakan kingdom yang berdiri sendiri di antara ke-5 kingdom lainnya ( Archaeobacteria, Eubacteria, Monera, Plantae dan Animalia ).

Organisme yang termasuk dalam Kingdom Protista mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·         Bersel satu ( uniseluler / monoseluler ) atau bersel banyak (multiseluler )  yang masih belum terdiferensiasi
·         Sel termasuk tipe eukariotik ( memiliki dinding / membrane inti sel )
·          Ada yang dapat membuat makanan sendiri ( autotrof , terutama fotoautotrof ) maupun tak dapat membuat makanan sendiri ( heterotrof, baik ada yang sebagai parasit , maupun ada juga yang sebagai saprofit )
·         Umumnya ditemukan di tempat yang lembab dan lingkungan berair. Beberapa di antaranya hidup diperairan air tawar maupun air laut.
·         Berkembang biak ( pada umumnya ) secara aseksual ( vegetatif ) dengan cara pembelahan sel, fragmentasi ( pada yang hidup berkoloni ). Dan secara seksual ( generatif ) dengan cara konjugasi, peleburan gamet sederhana.

Secara umum Protista dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu Protista mirip hewan (Protozoa , dulu sering disebut sebagai hewan bersel satu ), Protista mirip tumbuhan (Alga / ganggang ) dan Protista mirip jamur.

  1. PROTOZOA
Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya, yaitu:

·      Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).


·      Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).


·      Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.


·      Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.



Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:

·      Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat euglenoid adalah di air tawar.


·      Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.

·      Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.



·      Ganggang hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab. Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox, Ulva, dll.



·      Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut, daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.

·      Ganggang merah (Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Polysiphonia sp.


Beberapa contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip hewan antara lain : Amoeba sp, Paramaecium caudatum, Plasmodium malariae dan lain sebagainya.
Sedang kan contoh organism yang termasuk dalam kelompok Protista mirip tumbuhan, antara lain : Chlorella, Spirogyra sp, Eucheuma spinosum dan lain sebagainya.
Sementara itu, contoh organism yang termasuk kelompok Protista mirip jamur , antara lain : Saprolegnia, Pytophora sp, Pythium, dan lainnya.