Analisis
cara kolorimetri berdasarkan kepeda perbandingan warna larutan yang
konsentrasinya tidak diketahui, dengan larutan standar yaitu larutan
yang diketahui konsentrasinya. Yang dimaksud dengan warna disini adalah
semua warna mulai dari rentang inframerah hingga ultraviolet.berdasarkan
intensitas warnanya, konsentrasi zat yang mempunyai warnasendiri dapat
diukur. Untuk zat yang tidak berwarna, contoh kita jadikan suatu
senyawaan yang berwarnadengan menambahkan pereaksi-pereaksi yang sesuai.
Intensitas dari cahaya kemudian dibandingkan dengan suatu larutan
standar yang telah diketahui kepekatannya.
1. Teori Kolorimetri
Bila
suatu berkas cahaya polikromatik atau monokromatik dialirkanmelalui
suatu media yang transparan (gas,cair,padat) maka sebagian cahaya akan :
· Dipantulkan (reflected)
· Diserap media (absorbed)
· Dipancarkan (taransmitted)
Besarnya
penyerap akan sebanding dengan tebalnya media dan kepekatan dari zat
yang dilarutkan. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang
tertentu tergantung pada senyawaan/warna yang ada.
Bila:
I0 : Intensitas cahaya mula-mula
Ia : Intensitas cahaya yang diserap
Ir : Intensitas cahaya yang dipantulkan
It : Intensitas cahaya yang dipancarkan,
Maka :
I0 = Ia + Ir + It
2. Hukum-hukum yang melandasi Kolorimetri
Ø Lambert (1760)
Menyelidiki hubungan terhadap Io dan It terhadap tebal media dan memberikan suatu hukum yang bunyinya :
“Bila
suatu cahaya monokromatik melalui suatu media yang transparan maka
bertambah turunnya intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan
bertambahnya tebal media”.
Ø Beer (1852)
Memberikan suatu hokum yang menunjukan hubungan antara It dan Io terhadap kepekatan (C), yaitu :
“Bila
suatu cahaya monokromatis melalui suatu media yang transparan maka
bertambah turunnya intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan
bertambahnya kepekatan (C)”.
Ø Gabungan Lambert-beer
“Bila
suatu cahaya monokromator melalui suatu media yang transparan maka
bertambah turunnya intensitas cahaya yang ditruskan sebanding dengan
ketebalan dan kepekatan media”.
3. Panjang Gelombang warna
•Ultraviolet: <400 nm
•Violet : 400-450 nm
•Biru : 450-500 nm
•Hijau : 500-570 nm
•Kuning : 570-590 nm
•Jingga : 590-620 nm
•Merah : 620-760 nm
•Inframerah : >760 nm
SPEKTROFOTOMETRI
1. Pendahuluan
Spektrofotometri
merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara
spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik
yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700
nm), daerah Inframerah (700-3000 nm).
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan
ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum
melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-Beer antara lain :
Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi radiasi yang di
absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan)
yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau
phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap
konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).
Beberapa
larutan seperti larutan Timbal (Pb2+) dalam air tidak berwarna, supaya
timbul earna larutan Pb diekstraksi dengan dithizone sehinggaberubah
menjadi berwarna merah. Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi
pada daerah hijau. Dalam hal ini larutan Pb menunjukkan absorbans
maksimum pada panjang gelombang 515 nm.
2. Jenis-jenis Spektrofotometri
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai
0 komentar:
Posting Komentar